Rabu, 22 Januari 2014

Hidup Ku

Awal mula kisah panjangku bermula pada saat aku bertemu dengannya waktu itu, yah memang pada saat itu umurku terbilang masih kecil untuk mengerti apa itu rasa suka atau cinta yang sebenarnya, mungkin pada saat itu aku masih SMP, aku sering ke rumahnya karena di rumahnya itu neneknya berjualan kebutuhan sehari-hari, aku melihat dia sebagai sosok lelaki tampan,rajin,sopan dan baik hati. Aku pernah melihatnya membantu neneknya mencuci piring yang banyak banget dengan senang hati tentunya. Saat kelulusan pun datang aku masuk di salah satu SMA di kota ku, dan ternyata dia juga bersekolah di SMA ku tapi sekarang dia sudah kelas 3 dan tahun depan dia lulus. Waktu terus berjalan entah mengapa aku makin suka dengannya, berbagai cara ku lakukan agar aku dapat bertemu dengannya, salah satunya menemani teman ku yang sekelas dengan adeknya untuk mengembalikan buku, meminjam buku dan yang lainnya, pernah suatu saat ada kejadian lucu ketika aku menemani teman ku dia datang jalan bersama adeknya yang paling kecil, dia menggonceng adeknya menggunakan goncengan yang terbuat dari rotan yang diletakkannnya di depan setelah dia memarkir motornya dia masuk dan membawa bungkusan yang habis di bawanya masuk ke dalam rumah entah mengapa sepertinya dia lupa ada adeknya di motor setelah lebih kurang 3 menit baru dia ingat dan langsung menjemput adeknya dan menggendongnya masuk ke dalam rumah, entah apa yang ada di pikirannya saat itu. Beberapa kali aku ke rumahnya dan bertemu dengannya dia menegurku dan senyum pada ku, mengobrol juga pernah, dan pada saat itu hati dan badanku rasanya lemas dan seperti tak punya tenaga, yah itu mungkin karena aku terlalu menyukainya. Sebenarnya aku tersiksa dengan perasaan ku, perasaan yang terlalu menyukainya dan aku tau aku tak mungkin memilikinya dan dapat bersamanya. Dia sering ke depan kelas ku waktu aku kelas 1 SMA karena sahabatnya pacaran dengan teman sekelas ku, dia sering nemanin gitu, dan aku sering di olokin suka sama dia pada saat dia datang ke depan kelas ku, yah betapa takut dan malunya aku digituin sama teman-temanku. Waktu di SMA dia punya pacar dan cantik pacarnya. Aku juga bingung kalau aku memang suka seharusnya aku cemburu kalau dia punya pacar tapi ini aku malah biasa-biasa aja karena yang aku tau aku Cuma suka dan hanya itu, aku nggak peduli mau dia punya pacar, selingkuhan atau teman dekat atau apa pun. Hari-hari ku terasa kosong bila tak melihatnya. Sebenarnya aku ingin tak suka lagi dengannya karena aku tak ingin sakit hati karena memendam rasa ini lebih lama lagi. Aku mendengar dia lagi suka dengan teman ku tapi beda kelas yah itu cukup membuat ku agak gimana gitu, aku ingin melupakannya tapi sekuat aku ingin melupakan sekuat itu juga rasa suka ku ke dia jadi bertambah. Tak terasa tinggal berapa bulan lagi dia lulus dari SMA ku dan aku sebenarnya bingung harus senang dia lulus karena aku bisa melupakannya karena tidak lagi bertemu dengannya atau justru sedih karena aku tak dapat bertemu dengannya melihatnya dan memandanginya. Banyak kejadian-kejadian yang menurutku lucu, aneh, gila, malu-maluin yang aku buat di depannya karena aku salting. Yah malu banget sih memang tapi itu sebagai kenang-kenangan ku dengannya karena mungkin aku tak bisa seperti itu lagi nantinya setelah dia lulus dari SMA ku. aku sering buka akun jejaring sosialnya sekedar ingin tau dan melihat apa yang sedang di lakukan dan dipirkannya, aku membaca salah satu satusnya kalau dia sudah diterima di salah satu kampus di kota ku sebenarnya letak kampus itu termasuk jauh dari rumah dia, dan jika aku lulus nanti aku sama sekali nggak ada pikiran mau kuliah di sana karena letaknya yang jauh dari rumah ku. aku ingin kuliah di salah satu perguruan tinggi yang cukup terkenal di kota ku dan dekat rumah ku tentunya. Mungkin ini yaa bisa dibilang suatu takdir kalau aku sebenarnya memang bukan ditakdirkan untuk bersamanya. Akhirnya kelulusan pun datang dan aku agak sedikit mencari-cari sesuatu yang hilang yang sebelum-sebelumnya selalu menghiasi hari-hari ku. sesekali dia datang bersama teman-temannya untuk mengurus keperluannya. Yah itu sedikit mengurangi rasa rinduku terhadapnya atau bahkan malah mengingatkan kepedihan ku karena melihatnya kembali. Hari-hari ku lalui beersama sahabat-sahabat ku dengan sangat bahagia. Setiap hari, hari-hari ku diisi dengan canda tawa, dan jarang sekali bersedih. Waktu aku sudah menjadi kakak kelas yap aku kelas 3 wahhh hari-hari ku menjadi sangat menyenangkan bersama 5 sahabatku. Di kelas 3 SMA ini sangat banyak sekali kenangan-kenangan ku bersama sahabat ku, apalagi menggombali adek kelas yang ganteng-ganteng, manis-manis, cakep-cakep, keren-keren. Sebenarnya aku berbuat seperti itu karena aku ingin di masa-masa SMA ku, aku punya kenangan yang sangat berkesan dan menyenangkan. Sampai-sampai wali kelas ku karena sangat akrabnya dengan kami beliau sampai mengolok ku karena pada saat dia mengajar memang kepala ku menghadap depan tapi mata ku mengahadap ke samping jendela yang langsung berhadapan dengan adek kelas 2 IPS wkwkwk. Terus kalau pagi hari setelah tarok tas dalam kelas kita langsung mejeng di depan kelas menunggu adek kelas incaran kita masing-masing lewat, sebenarnya kita suka Cuma sekedar lucu-lucuan aja. Kita juga akrab sekali dengan guru TIK kami, bapak itu sering sekali mengolok kami kalau cowok yang kita suka lewat atau apa pun lah, sangking akrabnya kita sudah seperti teman. Pokoknya di kelas 3 SMA yang tidak sampai setahun itu sangat-sangat banyak hal-hal yang kita lalui bersama dan tidak akan pernah aku lupakan sampai aku tua nanti. Mungkin aku rasanya tak bisa sama sekali berpisah dengan sahabat-sahabat ku ini. Sebelum UN sekolah ku mengadakan doa bersama dan bersalam-salaman dannnnnn saat itu adalah saat yang palinggggg menyedihkan dalam kehidupan ku di SMA, kita ber6 menangis sejadi-jadinya, berpelukan dan saling meminta maaf. Sampai-sampai napas kita tersesak-sesak karena kita sangat sedih akan berpisah. Membayangkan kalau kita berpisah saja aku tak sanggup. Apakah aku bisa mendapatkan sahabat seperti mereka lagi?
Di sekolah ku banyak sekali perguruan tinggi yang menaruh brosur, daftar yang ingin masuk ke perguruan tinggi tanpa tes dan ada salah satu perguruan tinggi yang di usulkan guru BK ku supaya aku daftar juga di situ untuk cadangan, siapa tau tidak lulus di perguruan tinggi yang kami daftar secara online dari semua sekolah itu dannnnnn perguruan tinggi yang di usulkan guru BK itu adalah perguruan tinggi yang dimasukki dia. Jurusannya pun sama dengan yang di daftarkan guru BK ku ini. Sebenarnya aku sama sekali tidak berharap di terima atau masuk di situ karena beberapa alasan, yang pertama lokasinya jauh dan aku tak sanggup untuk bertemu dengannya, harus bertemu lagi, melihatnya lagi, berharap lagi, menyukainya lagi, menggilainya lagi, aku tak sanggup untuk itu, khayalan gila ku itu hanya membuat ku sakit hati, karena khayalan aku itu gak akan mungkin pernah terjadi, aku dan dia itu ga mungkin bersama. Dan pengumuman penerimaan mahasiswa baru di perguruan yang dia sekarang ngampus di situ itu telah di tempel di sana. Teman sekelas ku yang daftar di sana bilang dia liat nama ku terpampang sebagai salah satu siswa yang lulus di kampus itu, dan diantara 3 sahabat ku yang daftar di sana hanya aku yang lulus, bukannya senang aku malah takut karena hanya aku yang lulus. Awalnya kan aku memang tidak berminat, aku takut kalau aku tidak jadi masuk disitu aku dapat sanksi atau apa gitu dan kalau aku masuk situ aku ga ada teman. Aku bingung, sangat bingung pada saat itu. Karena aku di kasih batas tempo tanggal jika aku tidak mendaftar ulang dan membayar uang daftar ulang, aku dianggap gugur dan tidak jadi masuk di PTN itu. Aku berpikir ini adalah jenjang yang akan menentukan masa depan ku, kalau aku sampai salah menentukannya bagaimana kehidupanku nantinya, aku anak tunggal, aku harus membahagiakan orang tua ku, kalau aku sudah dewasa nanti, kalau aku di tinggal orang tua ku, aku mau apa kalau hidup ku susah karena aku salah menentukan tujuan hidup ku. aku takut kalau aku tidak ambil kesempatan itu aku akan menyesal, memang aku juga mendaftar di salah satu kampus yang aku inginkan karena di sana dekat dengan rumah ku yang daftar secara online dari semua sekolah di kota ku  tadi. tapi setelah dengan berbagai pertimbangan, saran dari keluarga, kerabat, teman orang tua ku mereka semua menyarankan kalau aku harus menerima dan mengambil kesempatan yang susah untuk di dapat ini apalagi tanpa tes. Aku mencoba untuk menerima semmuaaa yang ada ini. Sebelum UN aku sudah di terima di sana yah memang itu salah satu berkah yang aku dapat. Tapi aku juga selalu memikirkan, bagaimana aku di sana, apakah aku harus mengulang rasa sakit ku ini lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Yahhh entahlah. Tapi yang terpenting aku telah mempunyai pegangan salah satu kampus. Ujian nasional pun berlangsung, deg-degan juga sih pada saat itu apalagi momen pengumumannya itu, dan akhirnya kami semua lulus, kami semua bahagia tapi ya pasti ada sedihnya juga persahabatan kami harus terpisahkan karena kami ada yang beda kampus, tapi ya yang pasti kita semua ber6 sudah berjanji kalau kita akan berkumpul setiap bulannya. 2 orang sahabat ku yang sebelumnya tidak lulus pun akhirnya mau mendaftar lagi di kampus yang aku lulus tadi, dan ternyata salah satu dari mereka lulus lewat jalur tanpa tes tahap 2 dan sayangnya teman ku satunya tak lulus aku juga sedih,aku selalu memberi support ke dia dan akhirnya dia mau mendaftar lagi mengikuti jalur tes. Pengumuman lulus jadi mahasiswa baru di PTN yang kami daftar secara online itu baru keluar dan hasilnya kami lulus juga di sana. Tapi aku telah membayar uang daftar ulang itu dan aku sudah memantapkan hati untuk kuliah di sana. Ya setelah mengurus semuanya, mengurus surat-surat dan ahirnya liburan. Di liburan itu pun aku selalu memikirkan bagaimana aku di sana, kenapa sih harus dipertemukan kembali. Sakit rasanya di saat kita disatukan dan di pertemukan pada tempat dan keadaan yang sama tapi kita tak ditakdirkan untuk  bersama. Aku selalu berpikir kenapa aku dipertemukan kembali tapi hanya untuk membuat aku sakit dan sakit lagi. Tapi di salah satu sisi aku senang karena teman ku yang sebelumnya tidak lulus di PTN yang akan menjadi kampus ku nanti lulus. Dan kami bertiga bisa bersama-sama lagi. Tibalah saatnya OSPEK dannnnnn emhhh ospeknya menurut ku sangat berat, aku berangkat dari rumah jam 05.20 subuh dan selesai nyampe rumah 19.15 dan aku di sana benar-benar di bina mentalnya.
Setelah tiga hari aku ospek aku ada namanya ospek jurusan dan itu seperti pengarahan dan ya ada sedikit lucu-lucuan karena kita di suruh buat surat cinta gitu. Dan pada saat itu yang membina kami kakak tingkat dan ada juga kakak alumni. Selama aku ospek ini aku belum ada ketemu dia, dan aku agak sedikit takut dan deg-degan sih setelah lama tak berhadapan langsung kalau dari jauh sih pernah aja. Dan tibalah saatnya aku kuliah perdana yahhhhh aku melihatnya, melihatnya lagi. Rasanya dunia ini terasa terhenti, dan jantung berhenti berdetak, dia yang sebenarnya ga mau aku lihat lagi sekarang ada di hadapanku. Rasanya hati ku ini senang tapi aku juga benci, aku benci dengan rasa cinta ku ini. Aku benci ketika aku mulai menyukainya lagi, kenapa hati ku tak bisa melihatnya dengan biasa saja, apa karena aku terlalu mencintainya?
Hidup bertahun-tahun dalam bayang-bayang wajahnya tak pernah terpikir oleh ku, berharap terus menerus juga tak pernah terpikir oleh ku, ingin berhenti menyukainya hanya dapat terlaksana dalam kata-kata, tapi faktanya setiap bertemu dengannya semua beban hilang, suasana hati terasa tenang, waktu terasa indah, hidup dalam bayangan semu yang membohongi, hari-hari ku lalui penuh harap dapat bersamanya, menginginkan itu bertahun-tahun, bertahan dalam rasa harap, harapan agar dapat dekat dengannya. Sebenarnya aku tak ingin membohongi perasaan ku, aku senang bertemu dengannya, aku bahagia di balik rasa benci terhadap cinta ku terhadapnya. Aku tak bisa berbohong soal itu. Tapi di saat aku bahagia di situ pula ada rasa sakit karena itu hanyalah khayalan kosong yang tak pernah bisa terwujud di kehidupan ku. kadang berpikir kenapa dia orang yang aku suka, orang yang membuat ku berkhayal terus-menerus tanpa tau ujungnya, kenapa harus dia orang yang membuat duniaku terasa sempit karena hanya dia yang ada di pikiran ku. Dia itu ganteng, manis, baik, sopan, lucu, pintar. Berbeda dengan aku yang tidak ada apa-apanya di banding dia. Aku dengar ada salah satu kelas semester satu yang seangkatan sama aku satu kelas yang ceweknya suka sama dia. Yahh itu sangatlah wajar. Aku benci kenapa aku bisa sayang sama orang yang gak seharusnya aku sayang.
Awal aku kuliah di sana kami bertiga mulai frustasi belum seminggu aja pelajarannya sangat susah bagi kami karena kami tidak pernah belajar sekeras ini sebelumnya waktu SMA, karena kami di SMA sangat santai ada ulangan aja kami masih tertawa-tawa, kami ga pernah pusing masalah pelajaran, tapi di sini benar-benar sangat berbeda. Waktu tidur, istirahat, bermain semua tersita untuk belajar dan belajar. Beban pikiran ku tambah terbebani karena di sini sistem DO kalau ga bisa di DO, ini bukan hanya sekedar gretakan saja karena sudah banyak buktinya. Di sela-sela perkuliahan kami kakak tingkat dan dosen kita mempunyai acara-acara agar kami dapat refreshing seperti menginap di hutan dan pentas seni dan lomba berbagai olahraga. Dan yang pasti intensitas aku bertemu dengannya semakin sering.
Setelah aku berapa bulan di sini aku memantapkan hati ku, aku ga mau rasa sakit ku terus berulang dan berlajut seperti tahun-tahun kemarin cuman karena dia. Aku ga mau khayalan gila ku ni terus saja menghiasi pikiran ku. aku memutuskan untuk tidak akan lagi menyukainya, ya aku tau ini tak semudah apa yang aku ucapkan tapi aku akan berusaha, aku ga mau terus-terusan ada di posisi ini. Aku menghapus semua foto dia yang aku punya, aku berjanji tidak akan melihat lagi akun-akun jejaring sosial dia. aku berjanji tidak akan melihatnya dengan hati. Aku berjanji akan membiasakan diri untuk tidak lagi deg-degan bila bertemu dengannya. Dan aku yakin aku pasti bisa.
ADA  SAATNYA  KEBAHAGIAAN ITU DATANG KETIKA KITA DAPAT  MERELAKAN  APA  YANG  TIDAK  DAPAT  KITA  MILIKI

Jumat, 19 Juli 2013

HANYA BISA MENGAGUMI MU


Awal mula kisah ku saat aku dan dia satu kelas. Kita baru duduk di bangku kelas 1 SMA. Awal mulanya memang aku tak begitu akrab dengannya tetapi lambat laun aku mulai mengenalnya lebih akrab. Singkat kisah semakin hari aku semakin nyaman dengannya. Dia bernama anggara. Tempat duduk ku tak jauh dengannya. Aku (riani) duduk sebangku dengan sahabat ku (ayu) kita sering bercerita bersama, bersenda gurau bersama, dan melakukan hal-hal lainnya. Tak lupa juga aku selalu bercerita dengan ayu tentang perasaan ku yang mulai nyaman dengan anggara. Tampaknya ayu senang mendengar ceritaku. Aku, ayu, anggara dan teman ku yang lainnya sama-sama jail, jadi kita sering menjaili satu sama lain.
Bel istirahat pun berbunyi...
(dikelas)
Riani : yu' kayaknya bener deh aku suka sama anggara (sambilsenyum2)  
tadi pas aku becandaan dia gelitikin akuuuuu. . Aku seneng tauu..
Ayu : ah masa'. Asik dong yaa hahaha
Riani : iya yu'. Kira2 dia suka juga nggak ya sama aku, ah tapi mana mungkin dia suka sama cewek kayak aku. Aku kan nggak cantik, badan aku juga nggak bagus, coba muka dan badan ku secantik teman sekelas kita itu yaa, si yuli dia tuh udah cantik, badannya bagus, baik, ramah, dia model lagi. Cowok mana sih yang nggak suka sama dia, ya kan yu'..
Ayu : iya bener banget cewek mana yang nggak iri sama yuli.. Eh ada yulinya tuh..
Yuli : (berjalan menghampiri riani dan ayu) hayyyyyy, kalian nggak ke kantin?
Riani : nggak kita tadi pas pagi2 udak belanja duluan.
Yuli : oh gitu, oya ri' kamu kayaknya deket yah sama anggara, kayaknya juga kamu suka yaaaa sama diaaaa, cieeeeeeeeeeeeee
Riani : apaan sih, mana ada. Aku tuh cuman sahabatan yul.
Yuli : sahabatan tapi cinta yaaa. Hahaha, ku doakan deh moga cepet jadian, kayaknya dia juga suka sama kamu, dari tatapan kedua matanya itu looo. Wkwkw
Riani : ah masa sih hahhaa
Yuli : tuh kan kamu seneng brati betul tuh kamu sukaaaaa
Ayu : emang yul, udah jadi rahasia umum itu.. Wkwkwk
Riani : ssssttttt jangan ribut nanti di denger yang lain kan maluuuuu
Ayu : iya iya deh wkwkwkwk
Akhirnya jam pelajaran pun di mulai, aku terus memikirkan perkataan yuli tadi tentang tatapan mata anggara, apa bener dia suka sama aku, tapi menurut ku ya nggak mungkin.
Akhirnya hari demi hari minggu demi minggu tahun demi tahun, aku dan teman-teman naik ke kelas 2, satu tahun ini aku memendam rasa di hati ku, yang enggan ku ungkapkan. Aku berharap dapat sekelas dengan anggara dannnnn aku sekelas di kelas 2 IPA, betapa senangnya aku dapat sekelas dengannya, tetapiiii hati ini sakit ketika aku melihat anggara mulai dekat dengan wanita lain bernama ela, ela mendatangi anggara di kelas kami, dan teman-teman sontak mengolok anggara, dan menggodanya dengan kata-kata cieeeeeeeeeeee, aku tak sanggup melihatnya, hati ku sakkkkkiit sekali melihat anggara dengan ela. Rasa yang ku pendam selama 1 tahun ini, tatapan matanya yang membuatku nyaman, kejahilan dia kepadaku yang penuh kegembiraan yang terlihat dari matanya, semua hilang sirna pada saat itu, pedih hati ini, ingin rasanya ku menangis, tapi ku berusaha untuk menahannya. Rasanya aku ingin berteriak,rasanya aku ingin marah, ingin mengamuk.
Apa ini yang dinamakan cinta, cinta yang sakit, yang tak terbalaskan, cinta itu memang pedih ketika kita menyukai lelaki yang mencintai wanita lain, cinta kadang membuat kita senang,membuat kita bahagia, tapi terkadang cinta itu teramat pedih seperti apa yang aku rasakan saat ini.
Keesokan harinya
Anggara : woyyy ri'.. Pr matematika udah kah?
Riani : udah!
Anggara : kenapa kamu jutek banget.
Riani : ngggak papa.
Anggara : ohh ya sudah deh. Kesana dulu ya aku. (berjalan meninggalkan riani)
Kenapa sih kamu nggak pernah mau tau perasaan ku, aku cemburu, aku marah sama kamu anggara, kenapa kamu nggak suka sama aku, kamu tau nggak cinta ku ini mungkin lebih besar dari dia, aku sayang sama kamu anggara kenapa sih kamu milih ela, apa selama ini aku ke Ge-Eran aja, tapi kenapa kata teman-teman kamu suka sama aku, dari tatapan mu, tapi kenapa kamu memilih dia bukan aku, sakit tau nggak, aku memendam rasa ku ini udah lama sama kamu.
Lambat laun hati ini sudah mulai mengikhlaskannya hari ini aku sedih karena sahabat aku baru mengatakan kejujuran yang teramat perih,ayu ternyata juga menyukai anggara sama sepertiku yang sudah lama menyukainya. 
Riani : kenapa yu' kamu nggak jujur dari awal kalau kamu suka sama anggara?
Ayu : karna aku nggak mau nyakitin hati kamu, aku jaga perasaan mu ri'
Riani : tapi kalau kamu bohong malah kamu nyakitin aku yu'
Ayu : maafin aku yaaaa (aku dan ayu pelukan)
Aku mulai menyadari, aku nggak boleh lagi suka dengan anggara selain karna ayu juga suka, anggara juga telah mencintai wanita lain, aku harus lupain, harus !
Hari ini ada pelajaran seni budaya, aku suka banget seni budaya soalnya aku suka nyanyi, dan guru ku menugaskan kami untuk belajar bernyanyi dan main gitar di rumah, dan minggu depan kami di suruh maju untuk maju ke depan, ada pengecualian boleh jika kita tak bisa bermain gitar, bisa diiringi oleh teman, dan yang ada di pikiran ku adalah anggara, anggara hebat banget kan main gitarnya, yaudah aku minta tolong aja deh sama anggara
Riani : anggara nanti iringi aku ya nyanyi,
Anggara : iya, tenang aja ri'
Riani : oh ya udah aku minta izin dulu ya sama ela, takutnya pacarmu itu marah, okeh
Anggara : iyaa dah
Aku segera mendatangi kelas ela bersama ayu dan yuli
Riani : elaaaa
Ela  : apaaa
Riani : aku boleh nggak minta izin anggaranya mau ngiringin aku nyanyi, dia main gitarnya, tugas seni itu loh
Ela : terserah anggaranya aja sih, kalau dia mau
Riani : oh ya udah makasih ya
Belum aku nyampe ke kelas kami, anggara udah bilang gini
Anggara : ri' maaf ya aku nggak bisa iringi kamu
Riani : loh,kenapa aku udah bilang sama ela, kata ela terserah kamu aja, kayak apa sih pacarmu itu,plin plan betul, munyak taulah
Anggara ; nggak gitu ri'
Riani : ah udah lah
(kemudianakupergi)
Riani : Aku kesallllllllllll banget sama ela, tadi katanya boleh eh ternyata apa, ah munyak plin plan banget
Ayu : iya tuh apa coba'
Yuli : udah sabar ri'
Jam bel pulangan pun berbunyi
Aku dan teman-teman berkumpul di lantai bawah, ela dan teman-temannya menuruni tangga kelas mereka, aku yang kesal sambil memainkan gitar ku keras-keras, mulut ini rasanya nggak bisa berhenti untuk mengomel tentang ela. Dan akhirnya dia lewat di depan ku, bener-bener kesal banget ngeliat tampangnya,  rasanya mau aku tampar pakai gitar mukanya itu.
Hari itu hari jumat semua siswi di wajibkan untuk ikut majelis di sekolah, rasanya aku benci duduk dekat dia, rasanya panas hati ini, bukan mendengar ceramah yang ada rasa geram di hati ku saja yang ada di otak ku.
Akhirnya aku pulang ke rumah dengan hati yang geram, malam pun datang, aku mendengar nada dering di hape ku berbunyi ternyata anggara mengirim sms, dan isi smsnya
Anggara : riani maafin ela ya, ela nggak maksud gitu
Riani : kok kamu yang minta maaf kan dia yang salah
Anggara : ya aku minta maaf juga karna nggak bisa iringi kamu main gitar
Riani : iya
Anggara : ah kamu marah, aku tau kamu marah tu ri', kamu nggak bisa bohongi aku, kita sudah lama sahabatan ri'
Aku memilih untuk tak membalas sms anggara, sakit banget hati ku, ternyata anggara sangat mencintai ela, dan hanya menganggapku sahabatnya.
Saat di sekolah
Anggara : ri' kamu masih marahkah sama aku
Riani' : enggak, ngapain juga marah
Anggara : ah kamu masih marah
Riani : nggak kok
Anggara : oh ya udah deh, maaf ya sekali lagi
Tak terasa aku sudah mau naik kelas 3, lambat laun aku mulai sedikit akrab dan dapat memahami,menerima ela di tengah-tengah kehidupan anggara, yaaa mau nggak mau aku harus bisa menerima ela
Dan sekarang aku sudah mulai bisa menerima kenyataan bahwa anggara tidak mencintai ku dan anggara mencintai wanita lain.
Sekarang aku sudah kelas 3 SMA ,aku sudah merelakan anggara dengan ela yang sudah hampir 3 tahun ini bersama, yahhh walaupun kadang aku suka jealous melihat kemesraan mereka, sekarang aku hanya bersenang-senang, bergembira, bersenda gurau dengan para sahabat ku yaitu ayu, yuli, ria, tari dan kiki. hanya mereka yang dapat memberi ku senyuman di dalam kesedihan ku tentangnya :)))))))

Rabu, 01 Mei 2013

AKU, KAMU DAN KISAH KITA


AKU, KAMU DAN KISAH KITA
Pada hari itu awal masuk sekolah, aku bingung harus berbuat apa dan harus berbicara kepada siapa karena kita semua saling tak mengenal satu sama lain. Saat aku di MOS aku melakukan kesalahan dan akhirnya aku di hukum oleh kakak kelas ku dan ternyata bukan hanya aku yang mempunyai kesalahan dan di hukum ternyata ada siswa baru dan dia cowok dia di hukum bersama ku, tapi di lihat dari gerak geriknya dia bukan anak baik, gayanya yang urakan dan wajahnya yang nggak tau-tau itu memperjelas sifatnya. Waktu aku dan dia di hukum dia melawan padahal yang menghukum kita orangnya ngeri banget tapi dia nggak ada takut-takutnya sama sekali sedangkan aku hanya tertunduk diam bagaimana tidak yang menghukum kami itu bertubuh tinggi besar mana berani aku melawan. Dan sejak kejadian itu aku mulai saling menyapa dengannya yahh walaupun anaknya jutek dan terkesan nggak tau-tau tapi entah mengapa menurut ku sebenarnya dia baik.
Setelah beberapa bulan aku sekolah di sekolah baru ku itu aku sudah mempunyai banyak sekali teman yahh mungkin kata teman-teman ku dulu aku itu orangnya pintar bergaul dan cepat akrab gitu deh. Hehe..
Waktu aku pergi ke kantin bersama teman-teman ku , aku bertemu dia cowok jutek yang aku sendiri pun nggak tau namanya. Sebenarnya aku ingin sekali berteman dengannya karena aku pengen tau dia itu kenapa kok mukanya jutek trus nggak mau tau keadaan sekitarnya padahal kalau di lihat-lihat dia itu ganteng. Tapi gimana cewek mau suka kalo tampangnya jutek gitu.
Dan akhirnya bel jam pulang pun berbunyi. Aku melihat si cowok jutek itu, yahh aku memanggilnya dengan si cowok jutek sesuai dengan keadaan orangnya. hehe.. aku memberanikan diri untuk menegurnya..
Aku                     : hai, masih ingat aku nggak?
Si Cowok jutek : siapa yah?
Aku                      : masa’ kamu nggak ingat aku sih?
Si Cowok jutek  : emang penting apa, aku ingat kamu?
Aku                       : huhhhhhh nyebelin banget sih jadi cowok.
Si cowok jutek   : emang kenapa? Ada masalah?
Aku                       : okehh. Karena hari ini aku lagi baik, aku bakalan jelasin ke kamu. jadi giniiiiiiii.......
Si cowok jutek : aduh duh.. stop stop stop, aku nggak ada waktu dengerin omongan cewek aneh kayak kamu. Bye.
    Aku            : eh eh ,ihhhhhhhh, nggak sopan banget sih,                                              aku kan belum sempat jelasin, woyyyyyy
Akhirnya karena aku kesal, aku pun juga pulang.
Keesokan harinya pada saat jam istirahat aku bertemu si cowok jutek di lorong sekolah.
Aku                          : eh, kemarin kenapa kamu pergi gitu aja sih, kan kamu belum dengarin omongan aku. Nggak sopan banget  tau nggak sih.
Si cowok jutek : terus aku harus gimana, harus dengerin omongan mu yang nggak penting itu, yang nggak bermutu itu, males banget dah.
Aku                         : ya elah tinggal dengerin doang kali. Aku tuh Cuma mau kamu ingat aku, aku mau kita tuh bisa temenan, kan enek tuh kalau banyak teman, emangnya kamu tuh nggak suka bersosialisasi sama manusia yahh, jangan-jangan kamu betemannya sama makhlus halus lagi.
Si cowok jutek : eh kalau punya mulut itu di jaga. Nggak lama ku lakban juga deh tuh mulut.
 Aku                    : habis aku nggak pernah tuh liat kamu punya teman, ke kantin aja sendirian.
Si cowok jutek  : yahh aku malas aja beteman sama anak-anak sini, palingan model-modelnya sama kelakuannya tuh mirip kamu, aduh males banget.
Aku                    : ih kamu kok gitu sih, anak-anak di sini itu asik-asik orangnya, yaudah aku mau ngomong, kamu ingat nggak pas kita do MOS kamu di hikum sama satu orang cewek kan, nah cewek itu akuuuu, ingat nggakkkk?
Si cowok jutek         : iya iya..
Aku                               : jangan iya iya aja, ingat apa nggak sih?
Si cowok jutek          : iyaaaaa, aku ingat cerewetttttt. Terus mau kamu apa?
Aku                               : aku mau kita temanan.
Si cowok jutek          : terus kamu pikir aku mau gitu temanan sama kamu. ogah banget dah. Ngapain aku temanan sama cewek cerewet kayak kamu.
Aku                               : enak aja, aku tuh nggak cerewet yah, kamunya aja yang aneh. Eh nama kamu siapa sih?
Si cowok jutek          : lebih aneh kamu kali. Nama aku rayhan.
Aku                               : kalau nama aku tiara.
Si cowok jutek          : yah yah yah nggak penting juga sih ya tau nama kamu.
Aku                               : jahat banget sih, sekarang kita kan teman.
Si cowok jutek          : siapa bilang aku mau.
Aku                               : ih kok gitu sih, aku kan mau temanan sama kamu.
Si cowok jutek           : iya iya dah wkwkwkk lucu banget muka mu, kayak anak kecil yang nggak di belikan es krim sama orang tuanya wkwkwkwk.
Aku                               : ihhh jahat banget sih kamu, tuh kan aku tau dari awal kalo kamu itu emang baik orangnya walaupun kamu jutek.
Si cowok jutek           : iya keliatannya aja aku jutek padahal sih dikit wkwkww. Eh udah bel tuh.
Aku                               : eh iya, yaudah
Setelah aku dan si cowo jutek masuk kelas dan belajar akhirnya bel jam pulang pun berdering. Aku melihat dia jalan menuju arah gerbang dan aku memanggilnya
Aku                     : woyyyyyyyyyyy, cowo jutekkkkk..
Si cowok jutek : eh apaan sih. Cewek aneh, bikin malu aku aja sih ahh
Aku            : hehe ya maap kalo kamu malu. Ku kira kamu nggak punya malu wkwkwk
Si cowok jutek : ah sembarangan lu. mau ngapain lagi?
Aku            : mau minta anterin pulang kamu.. hehe becanda, aku Cuma mau bilang kita kan sekarang udah berteman nih, jadi aku mau traktir kamu makan, yahhh itung-itung buat kamu kan baru dapat teman baik,cantik,ramah kayak aku gini..
Si cowok jutek : wkwkwk nggak penting banget sih, nggak ah males aku.
Aku          : ah kok gitu sih, ayolahh yah yah yahhh
Kemudian aku menarik tangannya untuk bergegas ke restaurant di depan sekolah, setelah sampai aku pun berbicara banyak dengannya, aku bersenda gurau dan sepertinya dia udah nyaman berteman dengan ku.
Si cowok jutek : jujur yaa, kamu tuh cewek terkonyol yang pernah aku temuin tau nggak.. sebenarnya aku bukan nggak mau berteman dengan anak-anak sekolah kita cuman aku malas aja
Aku                          : malas kenapa?
Si cowok jutek    : ya malas aja, yah mungkin kamu tuh satu-satunya teman yang yahhh lumayan dekat sama aku sekarang, tapi aku punya teman kok walaupun Cuma teman sekelas karna ada tugas kelompok itupun karna guru yang menunjuk ku sekelompok dengan 5 teman sekelas ku itu
Aku                     : ohh yaaa, ya bagus deh kalau kamu punya teman, nanti di kira kamu nggak mau berteman sama manusia malah beteman sama makhluh astral wkwkwkw
Si cowok jutek : sialan lo..kwkwkw
Aku                     : yaudah pulang yok, udah sore banget nih
Si cowok jutek : yaudah ayokkk
Akhirnya kita pun pulang
Hari demi hari telah ku lalui bersama di sekolah maupun di luar sekolah, sebelum masuk sekolah, istirahatan dan pulang sekolah kita selalu bersama sampai-sampai aku di gosipkan berpacaran dengannya. Lama kelamaan aku makin dekat dan akrab dengannya, entah mengapa akhir-akhir ini aku selalu deg-degan bila bertemu dengannya apa aku jatuh cinta sama dia? Huft tapi entahlah, aku jalani saja semua ini seperti biasa.
Hari ini tanggal merah jadi aku libur sekolah dia mengajak ku jalan, wahhh aku senang banget, dan dia menjemputku di rumah
Bel rumah berbunyi, aku pun bergegas membukakan pintu
Aku                     : (berlari,lalu membuka pintu) haiiiiiiiiii....
Si cowok jutek : haii, udah siap?
Aku                    : udah dong..
Si cowok jutek : yaudah ayok
Aku                     : okehhh
Dia menjemputku dengan mobil putihnya dia membuka kan aku pintu mobil aku merasa seperti tuan putri yang sangat di sanjung oleh seorang pangeran tampan. Betapa senangnya aku.
Akhirnya kita pun sampai di mal. Dia mengajakku berkeliling, belanja,berfoto dan makan. Akhir-akhir ini dia sering pusing dia bilang Cuma kecape’an aja. Dari pertama aku kenal saat di MOS dia sering minum obat, dia bilang itu vitamin dari dokter, setelah aku lihat dia sering pusing dan sering meminum obat-obat itu aku punya perasaan jelek aku takut sahabat ku ini mengidap satu penyakit dan dia nggak mau cerita. Yahh mudahan itu hanya suatu prasangka yang salah.
Aku                     : rayhan kamu nyembunyiin sesuatu ya dari aku?
Si cowok jutek : nyembunyiin apa?
Aku                     : kamu lagi sakit ya, sejak pertama kali kitra ketemu kamu tuh sering banget minum obat-obat itu, kalau kamu telat minum obat itu kamu pusing dan muka mu pucat banget. Kamu sakit apa sih rayhan?
Si cowok jutek  : sakit apaan. Aku tuh sehat, sehat walafiat. Udah deh ya nggak usah kepo. Aku nggak papa. tenang ajalah. (senyum-senyum)
Aku                     : awas aja sampai kamu bohongin aku,
Si cowok jutek : iya iya, eh kayaknya udah malam nih, seharian kita di mal ini, cape juga ya, tapi aku seneng kok, soalnya kan aku bareng si cewek aneh di sebelah aku ini, wkwkw
Aku                     : ih jahat banget sih aku di bilang cewek aneh.
Si cowok jutek : kamu juga sampai sekarang masih manggil aku si cowok jutek kan jadi kita seri satu sama.
Aku                     : ihh apa coba nggak jellassss. (sambil mukul-mukul pundak rayhan)
Aku menuju parkiran bersama rayhan dan seperti biasa rayhan membuka kan aku pintu di sertai senyuman nya yang manis itu.
Si cowok jutek  : eh, kok dompet aku nggak ada ya, kayaknya ketinggalan deh pas aku ke toilet tadi, aku ambil dulu ya kamu tunggu dalam mobil aja,jangan keluar mau hujan soalnya nanti kamu kena hujan ntar sakit lagi, yah tunggu (sambil mengelus rambutku)
Aku                     : iyaa (tersenyum)
Sambil menunggu rayhan mengambil dompetnya aku pun mendengarkan lagu di mobil rayhan,tak sengaja aku melihat ke belakang aku menemukan suatu berkas di map merah dan aku membukanya betapa terkejutnya aku melihat isi kertas itu, di situ tertulis kalau rayhan dwiputra mengidap penyakit kanker otak stadium akhir. Seketika itu pun aku menangis, perih rasanya hati ini membaca kertas ini, rayhan sahabat aku dan aku juga menyukainya ternyata mengidap sakit ini. Hujan di luar sana seolah-olah mengiri suara tangis dan kepedihan di hati ku.
Tak lama kemudian rayhan pun masuk mobil dengan berlari-lari karena hujan turun dengan lebatnya
Si cowok jutek : uduhhh, untung dapat ini dom..... loh kamu kenapa?
Aku                     : ini apa rayhan? ini apa? Kamu ngebohongin aku kan? Ternyata betul kamu lagi sakit rayhan? Kamu kenapa bohong sama aku? Aku nggak suka kalau kamu nggak jujur.
Si cowok jutek : ini bukan punya aku, ini bohong-bohongan aja. kertas biasa aja kok ini, jangan nangis yaa
Aku                     : jangan nangis kata mu, aku sayang sama kamu rayhan , kamu tuh lagi sakit kenapa kamu nggak cerita sama aku, aku nggak mau kehilangan kamu rayhan, nggak mau....(nangis sejadi-jadinya)
Si cowok jutek : (memegang pipiku) kamu tau kenapa aku nggak mau cerita sama kamu dan kamu tau kenapa aku nggak mau punya teman, yah karna ini tiara, karna ini, karna penyakit ku ini, aku nggak mau orang-orang di sekelilingku sedih hanya memikirkan aku, aku nggak mau itu. Aku sayang sama kamu tiara, sayang aku ke kamu lebih dari sahabat, lebih dari segala-galanya. (memelukku)
Aku                     : aku juga, aku juga sayang sama kamu.(nggak bisa berkata-kata lagi)
Si cowok jutek : yaudah kita harus jalani waktu yang ada, jangan pernah sia-sia kan waktu ini yaa
Aku                     : iya, aku janji, aku bakalan buat hari-hari kamu lebih bahagia dari sebelumnya.
Si cowok jutek : iya, yaudah kita pulang ya
Aku dan rayhan akhirnya pulang, sesampainya di rumah aku tak bisa menyembunyikan lagi perasaan haru ku ini, aku bingung bagaimana bisa orang yang selama ini jutek, sifatnya yang nggak mau tau sama keadaan sekitarnya, orang yang kelihatannya kuat, tegar, nggak perlu orang lain ternyata menyimpan beban berat yang mungkin kalau orang lain akan putus asa bahkan mengurung diri, tapi rayhan nggak dia tetap tegar dan berdiri kokoh di atas beban penyakitnya itu. Ternyata itu alasan dia nggak mau berteman karena dia nggak mau orang sibuk memikirkan dia. Betapa kuat hati mu rayhan. Aku benar-benar nggak sanggup kalau kehilangan kamu.
Terdengar suara handphone aku berbunyi ternyata malaikat tampan ku menelpon
Aku                      : halo rayhan
Si cowok jutek : halo. Kamu nggak papa?
Aku                      : nggak papa.
Si cowok jutek : bohong ah, itu suaranya kayak orang habis nangis, berarti kamu lagi sedih yaa, yaudah aku mau hibur kamu yaa, coba buka jendela kamar kamu deh
Aku                      : emang ada apa?
Si cowok jutek : ya buka aja dulu
Aku                      : iya.iya. tunggu sebentar yaa
Si cowok jutek : taraaaaaaa(sambil memakai kostum badut dan membawa bunga)
Aku                     : rayhannnn (kaget) kamu lucu ahahhaah (tertawa lepas)
Si cowok jutek : keluar dong kakak badut sendirian nihhhh
Aku                     : oke.oke. tunggu ya kakak badut ku yang ganteng. (senyum-senyum kegirangan)
Aku bergegas lari keluar rumah. setelah sampai rayhan langsung memegang tangan ku dan berkata
Si cowok jutek : tiara sebenarnya dari awal aku udah suka sama kamu, kamu  itu satu-satunya cewek aneh dan konyol dalam hidup aku, tapi aku suka, aku mau kamu jadi pacar aku dan menemani sisa hidup aku yah
Aku                     : iya aku janji aku bakalan nemanin kamu di sisa kebersamaan kita (sedikit terbata-bata menahan tangis)
Si cowok jutek : okeh kalau gitu sekarang aku mau kasih kamu bunga terus aku mau bilang i love you,cewek anehhhh mau nggak jadi pacarnya cowok jutek..(sambil tertawa)
Aku                     : mau bangetttttttttttttt ahahaha (sambil tertawa kegirangan)
Rayhan memeluk dan menggendongku kita tertawa dan  berkejar-kejaran. setelah aku menerima cintanya seolah dia tak mempunyai penyakit yang mematikan itu, pada saat itu aku sangat gembira, kesedihan ku seolah sirna.
Aku                     : rayhan besok aku ya yang jemput kamu.
Si cowok jutek : emmm oke deh, sip
Aku                      : yaudah pulang gih sana kan udah malam juga nih ya.
Si cowok jutek : iya. Siap tuan putri(sambil senyum-senyum)
Aku                      : hati-hati yaaaaa
Si cowok jutek : iyaaaa, byeee
Keesokan paginya aku menjemput rayhan, aku bertemu dengan ibu yang yang sedang duduk di luar, parasnya yang cantik dan wajahnya yang ramah mengingatkan ku atas apa yang pernah rayhan ceritakan tentang mamanya, sudah tak salah lagi pasti ibu itu mamanya rayhan. Dan aku menyapanya
Aku                      : pagi tanteeee assalamu’alaikum..
Mama rayhan : pagi juga, walaikumsalam, kamu pasti tiara ya, wahh rayhan sudah menceritakan tentang kamu nak ke tante semuanya dari awal MOS sampai tadi malam. Kamu anak yang baik ya nak, mau menerima rayhan dalam keadaan rayhan yang seperti ini
Aku                     : waduh tante saya jadi ge’er nih, saya sayang banget sama rayhan tante
Mama rayhan : iyaa, makasih ya nak, kamu mau jadi orang yang selalu ada untuk rayhan.
Aku                     : iya tante sama-sama. saya janji bakalan buat rayhan bahagia di sisa hidupnya dia tante
Mama rayhan : iya tante percaya kok nak
Tiba-tiba rayhan datang
Si cowok jutek : ehh tuan putri udah dateng,
Aku            : ih apa’an sih kamu tuh (sambil tersenyum)
Si cowok jutek : hehe, yaudah mah , aku berangkat dulu ya
Mama rayhan : kalian berdua hati-hati ya nak
Di dalam mobil rayhan bercerita tentang mamanya yang sekarang jadi kepo’in anaknya yang baru jadian, dia bercerita seolah-olah ingin melupakan ingatan ku tentang kejadian kemaren bahwa dia mengidap penyakit kanker otak itu.
Dan akhirnya aku sampai di sekolah aku dan rayhan masuk ke kelas kita masing-masing, di dalam kelas aku selalu terngiang-ngiang oleh tulisan di kertas itu, entah mengapa aku tak bisa konsentrasi belajar
Hari demi hari tlah ku lewati dengan canda tawa bersama rayhan, aku selalu mencoba membahagiakan dia dengan berbagai cara, sekarang setiap hari aku selalu menjemput dia, sebenarnya aku ingin meyakinkan diriku bahwa pagi ini masih ada rayhan ,karna aku terlalu takut rayhan meninggalkan ku
Pada malam hari rayhan menghubungi ku dia minta untuk besok pagi aku tak usah menjemputnya katanya dia ingin membawa mobil sendiri dan katanya dia ingin memberi sesuatu pada ku, yahhh aku mengiyakan saja permintaan rayhan.
Keesokan paginya aku menunggu kedatangan rayhan di depan gerbang sekolah, tapi entah mengapa hingga jam bel tanda masuk kelas pun berbunyi rayhan tak datang juga, apa mungkin dia terlambat, apa mungkinnnnnnn, ah tidak, pasti dia hanya terlambat, akhirnya karna sudah jam masuk kelas aku pun ke kelas untuk mengikuti pelajaran hari ini. Padahal pelajaran baru di mulai setengah jam ,tapi perasaan ku pelajaran ini lama sekali, aku gelisah, aku takut, diam-diam tanpa sepengetahuan guruku aku menelpon rayhan tapi handphone rayhan nggak aktif, hati ku tambah gelisah tak karuan, aku bingung.
Setelah jam bel istirahat berbunyi aku di ajak oleh teman-teman ku pergi ke kantin tapi aku tak mau, aku lebih memilih di kelas saja dan mencoba terus untuk menghubungi rayhan, waktu aku ingin menelpon rayhan untuk ke 31 kalinya mamanya rayhan menelpon ku, entah bagaimana firasat ku mengatakan tidak baik, mama rayhan berkata
Mama rayhan : sayang. Tante Cuma mau kasih tau kalau rayhan tadi malam nggak sadarkan diri jadi tante langsung membawa dia ke rumah sakit (sambil menangis)
Aku                     : apa tante, rayhan di rumah sakit, aku langsung ke sana ya tante
Aku langsung ijin untuk pulang lebih awal ke guru piket di sekolah ku, di jalanan pikiran ku udah nggak karuan, yang di otakku hanya rayhan rayhan rayhan dan rayhan
Sesampainya di rumah sakit mama rayhan langsung berlari menghampiri ku dan berkata
Mama rayhan : sayang, sabar ya nak, dokter lagi nanganin rayhan (sambil menangis)
Aku                : tante rayhan kenapa? Rayhan kenapa tanteeee? (nangis tersedu-sedu)
Mama rayhan : tadi malam setelah dia menelpon kamu, dia langsung pusing dan tak sadarkan diri, wajahnya sangat pucat
Aku                     : ya allah tante, aku nggak mau terjadi sesuatu sama rayhan tante, aku sayang sama rayhan tante
Mama rayhan : yang sabar ya nak kita tunggu dokter tadi baru masuk dan memeriksa rayhan lagi
Aku                     : iyaaa
Tak lama kemudian dokter pun keluar dari kamar rayhan
Aku                     : dokter dokter gimana keadaan rayhan dokter, rayhan nggak papa kan dok, rayhan bisa sembuh kan dok,
Dokter               : saya perlu berbicara dengan orang tua rayhan
Mama rayhan  : saya mamanya. gimana rayhan dok?
Dokter               : kita berbicara di ruangan saya saja ya bu,
Aku                     : dok aku boleh nggak jenguk rayhan?
Dokter               : boleh tapi kamu pakai baju itu dulu yaa (menunjuk lemari )
Aku                     : iya dok
Setelah mengenakannya aku bergegas masuk ke dalam kamar rayhan.
Aku                     : rayhan, kamu nggak papa, rayhan sadar rayhan. Aku di sini, aku sayang sama kamu, kamu udah janji bakal tetep semangat dalam menjalani sisa hidup ini, kamu harus semangat kamu harus bangun rayhannnnnnn
Beberapa saat kemudian rayhan bangun
Si cowok jutek : tiara, maafin aku ya, aku tadi pagi mau jemput kamu dan mau kasih kamu ini (menunjukkan hadiah kalungnya) tapi habis nelpon kamu pas malam itu tiba-tiba aku pusing, kamu suka nggak, kalo nggak suka nggak apa kok, nanti aku belikan yang lain yaa (suaranya pelan)
Aku                     : aku suka. Aku suka kok. Suka banget. Kamu jangan sakit yaa, aku sedih kalo kamu kayak gini, apanya yang sakit biar aku pijitin, bilang rayhan apanya yang sakit.
Si cowok jutek  : bener kamu suka? Aku nggak ada yang sakit kok, aku nggak papa, bahkan nih sekarang aku udah ngerasa sehat, nih buktinya(mencoba duduk tapi terjatuh) awww
Aku                     : aduhhh rayhan kamu jangan ngapa-ngapain dulu, aku nggakmau kamu kenapa-kenapa, aku tau kok kalo kamu tuh kuat dan sekarang udah sehat tapi kamu harus istirahat yang banyak yahhh.
Si cowok jutek   : iyaaaa, tapi aku mau pakaikan kalung ini ke kamu ya habis itu baru aku mau istiirahat
Aku                     : iya udah, (mengangkat rambutku)
Si cowok jutek : tuh kan kamu tambah cantik kalo pake kalung itu
Aku                     : ihh sakit juga masih aja bisa gombal hehe
Si cowok jutek : nggak gombal kaliiii,
Suster tiba-tiba masuk membawakan makanan
Aku                     : ohh iya kamu kan belum makan, yaudah aku suapin yahh, ini udah ada makanannya nih
Si cowok jutek   : jangan banyak-banyak yahhh
Aku                         : nggak kok, tapi harus habis, lama juga nggak papa. Pokoknya harus habis.
Si cowok jutek      : iya, oh ya kamu nggak sekolah?
Aku                            : tadi aku izin
Si cowok jutek  : nggak papa kah kamu izin, ntar kamu ketinggalan pelajaran
Aku                     : percuma aku sekolah, pikiran ku Cuma ke kamu
Si cowok jutek       : cieeeeeeee (mencolek dagu ku)
Aku                      : ihhh apa sih, tuh tandanya aku sayang sama kammmu (senyum) tuh ih celemotan (mengelap dagunya dengan tisu)
Si cowok jutek         : aku juga, aku juga sayang sama kamu, oh yaa aku bete ahh di sini, keluar yok ah, ngapain kek, jalan-jalan gitu,
Aku                               : kamu tuh gimana sih, katanya habis ini mau istirahat, kamu tuh harus banyak-banyak istirahat.
Si cowok jutek       : aduh duh duh duhhh huhhh cerewet banget sihh, cerewettttttttt(sambil mencubit pipi ku)
Aku                               : aduhhhh sakit tauuuuu, lohh rayhan muka kamu kokkk tambah pucet gitu, kamu nggak papa, aku panggilin dokter dulu yahh , bentar yahh
Si cowok jutek          : ehhhh, aku nggak papa, di bilangin aku tuh sehat nggak papa, cepet anterin aku jalan-jalan
Aku                               : dasar batu. Tapi suara Kamu tuh kayak orang nahan sakit, muka kamu juga tambah pucet rayhannnn
Si cowok jutek           : biarin.
Aku                                : yaudah aku ambilin kursi roda dulu yah, tunggu yah
Si cowok jutek         : iya
Setelah itu aku keluar dari kamarnya untuk mengambil kursi roda tapi aku tak mendapatkannya jadi aku harus pinjam dari lantai bawah, setelah aku mendapatkannya, aku melihat dokter yang menangani rayhan bergegas masuk ke kamar rayhan di ikuti oleh suster-suster lainnya, mamanya rayhan pun terlihat di suruh keluar oleh suster yang berada di dalam ruangan rayhan. Sontak aku berlari dan meninggalkan kursi roda permintaan rayhan itu begitu saja, perasaan ku benar-benar tidak enak. Aku terus berlari di lorong itu untuk menghampiri mamanya rayhan, setelah aku berada di depan mamanya rayhan, aku pun berkata
Aku                               : loh rayhan kenapa tante, tadi barusan rayhan minta ambilkan kursi roda ke aku katanya mau jalan-jalan soalnya dia bete di dalam, terus ini kenapa tante?
Mama rayhan             : rayhan tiba-tiba nggak sadarkan diri
nak, tiba-tiba denyut nadinya melemah dan detak jantungnya juga melemah, rayhan lagi ditangani dokter, tante nggak kuat melihat rayhan seperti ini, alat yang ada di tubuhnya banyak sekalii(menangis)
Aku                               : hahhhh..(langsung tersender) Rayhannnn (menangis) rayhan kamu kenapa
Terdengar suara dari dalam kamar rayhan, apa itu pertanda kalau rayhann udahhhhh, enggak, enggak mungkinnn, aku yang panik dan tak tau harus bagaimana langsung menerobos masuk ke dalam kamar rayhan dan ku temukan rayhan yang sudah di selimutu seluruh tubuhnya dengan kain dan alat-alat yang melekat pada tubuhnya tadi sudah di lepas, aku mencoba berontak dan marah-marah pada dokter, kenapa alat-alat tadi di lepas kenapa rayhan mukanya di tutupi tapi aku segera di peluk dan di tenangkan oleh mamanya rayhan, aku nggak tau harus bagaimana, hati ku sakkkkkkkit sekali, kenapa saat rayhan mau pergi kenapa dia menyuruhku untuk mengambil kursi roda seharusnya aku berada di sampinya bukan di tempat lain, betapa sedihnya aku,
Rayhannnnn aku sayang kamu, kamu kenapa ninggalin aku, aku menangis di depan jasad rayhan yang sudah di tutupi kain itu.
Rayhan segera di bawa ke rumahnya untuk segera di mandikan,di solatkan dan di kebumikan.
Aku tak sanggup. Rasanya tubuh ku ini tak bernyawa lagi, ku ingat semua kenangan ku bersamanya, kenangan ku pada saat awal MOS, pada saat aku berkenalan dengannya, pada saat aku baru mengetahui kalau dia sedang sakit, pada saat aku kita jadian, dan sekarang dia meninggalkan ku untuk selamanya, tak pernah aku membayangkan rasa sakit ini. Sakkkkkit sekali, aku sayang kamu rayhan. Kamu akan selalu ada di hati ku selamanya.
Habis ashar mayat rayhan di kebumikan, itulah terakhir kalinya aku bertemu dengannya, setelah pemakaman usai, aku duduk di samping makamnya, aku membaringkan kepala ku di atas kuburan rayhan, aku merasa masih ada rayhan di sampingku, dia membelai rambutku, entah mengapa itu begitu nyata. Dan aku tersenyum menandakan aku sudah ikhlas kamu tinggal rayhan, karna aku tau kamu itu masih hidup dan akan terus hidup di dalam hati ku, aku sayang kamu rayhan

The End